“Kultur Jaringan Tumbuhan”

By TRUNS CARS - September 29, 2013



KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, karena dengan izinnya lah sehinggah penulisan kariya ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Laporan karya ilmiah yang berjudul “KULTUR JARINGAN TUMBUHAN” ini telah disusun dan dirangkumkan.

Saya menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan, karena itu kritik dan saran akan kami terimah dengan senang hati.
 

DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………….
Kata Pengantar………………………………………………….
Daftar Isi………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN
a.       Latar belakan penulisan…………………………………
b.      Tujuan penulisan………………………………………..
c.       Manfaat penulisan………………………………………
BAB II TEORI
a.       Kultur Jaringan
b.      Manfaat Kultur Jaringan
c.       Kelebihan dan kelemahan teknik Kultur Jaringan
d.      Totipotensi
BAB III PENUTUP
 






BAB I PENDAHULUAN



A.  LATAR BELAKANG PENULISAN

Salah satu dampak dalam peningkatan ekspor komoditi pertnian adalah kebutuhan bibit yang semakin meningkat. Bibit dan Varietas Unggul yang jumlahnya sedikit dapat segerah dikembangkan melalui kultur jaringan. Kultur jaringan adalah metode perbanyakan vegetatif dengan menumbuhkan sel, organ / bagiantanaman dalam media buatan secara seteril dengan lingkungan yang terkandali tanaman bisa melakukan kultur jaringan jika memiliki sifat totipotensi, yaitu kemampuan sel untuk bergenerasi menjadi tanaman lengkap kembali .

B.  TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai perkembangbiakkan Vegetatif melalui kultur jaringan. Termasuk di dalamnya tahapan dan manfaan kultur jaringan itu sendiri
  


C.  MANFAAT PENULISAN
- Untuk menyelesaikan tugas pada pelajaran biologi
- Membantu lebih memahami tentang peristiwa kultur jaringan dan totipotensi
Dapat dimanfaatkan dalam membudidayakantanaman


BAB II TEORI 


A.  Kultur Jaringan
Kultur Jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti Protoplasma, sel, sekelompok sel, jaringan dan Organ, serta menumbuhkannya dalam kondisi Aseptik.

Prinsik dasarkultur jaringan berpegangan pada teori sel dari schwan dan schleiden pada tahun 1834. Teori sel / yang lebih dikenal dengan teori TOTIPOTENSI menyatakan bahwa setiap sel tanaman hidup mempunyai informasi genetik dan seperangkat Fisiologis yang lengkap untuk dapat tumbuh dan berkembang dan menjadih tanaman utuh jika kondisinya sesuai. Sel-sel tersebut merupakan kesatuan biologis terkecil yang mempunyai kemampuan untuk mengadahkan berbagai aktifitas hidup, seperti : Metabolisme, Reproduksi, Pertumbuhan, dan bernenerasi.


A.  MANFAAT KULTUR JARINGAN
Produksi tanaman bebas Virus dengan teknik kultur meristem. Untuk produksi bahan-bahan Farmasi dimana sel-sel kultur juga menghasilkan persenyawaan- persenyawaan yang dibutuhkan manusia dengan tingkat priduksi per Unit berat kering yang setara atau lebih dari tanaman.
 
B.  MANFAAT KULTUR JARINGAN
Produksi tanaman bebas Virus dengan teknik kultur meristem. Untuk produksi bahan-bahan Farmasi dimana sel-sel kultur juga menghasilkan persenyawaan- persenyawaan yang dibutuhkan manusia dengan tingkat priduksi per Unit berat kering yang setara atau lebih dari tanaman. 


C.  KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
v Kelebihan teknik kultur jaringan  
·      Dapat memperbanyak tanaman tertentu yang sangat sulit dan lambat diperbanyak secara konvensional
·      Bibit yang dihasilkan lebih sehat dan dapat memanipulasi genetik dan biaya pengangkutan bibit lebih murah.
v Kelemahan teknik kultur jaringan
·      Butuh keahlian khusus untuk mengerjakannya
·      Terbiasa dilingkungan hidup dengan kelembaban tinggi dan relative stabil sehingga perlu perlakuan khusus



D.  TOTIPOTENSI
Totipotensi yaitu kemampuas setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna. Teori ini dikemukakan Oleh G. Heberlandt tahun 1898. Dia adalah seorang ahli fisiologi yang berasal dari Jerman. Pada tahun 1969, F. C. Steward menguji ulang teori tersebut dengan menggunakan obyek empulur Wortel. Pada tahun 1954, kultur jaringan dipopulerkan oleh Muer, Hildebrant, dan Riker



BAB III PENUTUPAN


Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam karya tulis ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi yang adas hubungannya dengan judul karya tulis ini. Semoga dapat menjadi tambahan wawasan bagi para pembacanya.
 

 

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar